Kamis, 06 Oktober 2011

ramadhan vs lebaran

malam ini adalah malam pertama sholat tarawih menjelang puasa. ibu, ayah aku serta kakakku berduyun duyun pergi ke mesjid untuk mengikuti sholat tarawih berjamaah.

pukul 03.00 w.i.b. ibu membangunkanku dan kakakku di kala tidur nyenyak. hufff..... rasanya males sekali untuk membuka mata. aku bergegas menuju kamar mandi untuk cuci muka. setelah itu aku menuju ke meja makan untuk menyantap sahur. kami tak lupa membaca do'a sahur yang di pimpin oleh ayahku.
imsyak pun tiba, kami sekeluarga bergegas pergi ke mesjid untuk sholat subuh kemudian mengaji.

pukul 18.00 wib kami berbuka puasa dengan menyantap hidangan yang telah di sediakan oleh ibuku yaitu "opor ayam". rasanya kenyang sekali...
aku bergegas menuju mesjid untuk mengikuti sholat tarawih berjamaah... begitu seterusnya....


tibalah saatnya takbir berkumandang, sebagai seorang muslim rasanya sengan sekali karena hari kemenangan tlah tiba. setelah 30 hari menahan hawa nafsu, haus dan lapar.
malam itu, setelah aku berzakat fitrah, aku ikut takbir keliling bersama teman-temanku.

pagi pun datang, aku dan sekeluarga bergegas menuju masjid untuk sholat "idul fitri"

sepuulang sholat, ayah mengajakku ke makam sesepuh. setelah itu kami sekeluarga bersilaturahmi ke rumah nenek... senang sekali rasanya bisa berkumpul dengan sanak saudara di hari yang fitri ini.

Minggu, 02 Oktober 2011

* kahangatan embun pagi*

bayangan mu bagaikan embun pagi,
yang selimuti dedaunan memberikan kehangatan.
saat musim kemaraupun kau tetap menjadi embun pagiku
untuk selamanya....



kaulah semangat hidupku
tanpamu apalah aku
semua tanpamu, membuatku memapah dalam ketiadaan
segalanya luruh
kaulah yang akan menjadi bagian dalam hidupku
kelak nanti

Kamis, 29 September 2011

Motor Adalah Bagian HidupKu






                                            CitA Citaku Adalah Menjadi Pembalap Drag nasional,Yg Handal.

Senin, 26 September 2011

rinduku

Semilir angin kian lembab
Lahirkan titik titik embun diujung dedaun
Jangkrik bersiul merdu
Sayup suara Ku Ku si burung hantu
Suasana malam yang kian pekat nan senyap
Temaniku dalam pilu

Aku tergugu
Gejolak rindu seolah membeku
Rembulan yang tinggal separuh
Mengintip dari celah jendela kamarku
Dia pun terlihat agak sendu
Meski tetap tersenyum merayu
Seolah dia tahu gundahku
Oh rembulan
Tahukah engkau diujung langit mana dia terbang
Tak satupun nampak jejak juga bayang
Masihkah rindu ini harus ku genggam
Hingga sampai saat itu menjelang

Aku mencintainya sepenuh hati
Amat merinduinya meski telah pergi

Ku hanya ingin bertatap
Walau hanya sekejap
Namun itu takkan mungkin terjadi
Tidakkah seharusnya rasa ini telah mati
Dan sirna dari hati ini
Namun dia tetap bertahta di palung sanubari

;;

By :
Free Blog Templates